Mengetahui karakter kabel coaxial yang kita pergunakan sebagai penghantar transmisi ke antenna sangat diperlukan sekali karena pengaruhnya sangat besar terhadap daya pancar transciever yang kita pergunakan. Setiap tipe kabel akan memiliki kerugian yang berbeda, semakin panjang kabel coaxial semakin besar kerugiannya dan semakin tinggi ferkwensi semakin besar kerugian (biasanya dikenal dengan matched loss dengan ukuran db). Transciever dengan daya pancar 100 watt akan terpancarkan di antenna mungkin hanya 70 watt , 30 watt adalah kerugian yang dapat ditimbulkan oleh tipe kabel, tidak matchingnya kabel dan antenna pada frekwensi yang dipergunakan.
Untuk memaksimalkan daya pancar transciever ada 3 hal yang harus anda perhatikan :
Untuk memaksimalkan daya pancar transciever ada 3 hal yang harus anda perhatikan :
- Tipe kabel yang akan dipergunakan.
- Frekwensi dimana anda akan bekerja.
- Antenna.
Pilih kabel sesuai dengan kemampuan kantong anda (semakin mahal umumnya kualitas kabel lebih baik dibandingkan dengan yang harganya murah). Pilih kabel dengan impedansi 50 ohm dan Velocity Factor (VF)-nya tinggi. Semakin tinggi VF semakin kecil kerugian pada kabel (kerugian pada kabel ditunjukkan dalam dB, lihat tabel dibawah). Tipe RG-8 yang VF-nya tinggi antara lain : Belden 7810A, 9913, 7808A, TMS LMR-400. Sedangkan yang Hardline seperti Heliax LDF-4,5, dan 6 (harganya mahal). Setelah anda memilih kabel, anda harus men-trim/load kabel tersebut agar matching di frekwensi dimana anda akan bekerja. Untuk men-load kabel (banyak cara yang dilakukan teman-teman untuk men-load kabel). Siapkan dummy load dan SWR meter atau Analyzer jika ada. Ada beberapa cara mentrim/load kabel, antara lain :
Dengan cara mengukur panjang kabel berdasarkan kelipatan genap dari 1/4 lambda ( untuk kabel baru ) :
misalnya : kabel coaxial Belden 9913 dengan VF 84%
( 75/frek.) x VF = ............. meter
( 75/143.500 MHz) x 0,84 = 0,4390 m
Anda memiliki ketinggian antena 18 m dan dari tiang antena ke radio anda dibutuhkan 4 m, berarti panjang kabel yang diperlukan adalah 22 meter, panjang kabel dengan matched loss-nya kecil adalah :
0,4390 m x 50 = 21,95 m
Setelah kabel tersebut telah anda potong sepanjang 21,95 m pasanglah konektor pada kedua ujung kabel (solder secara permanen salah satu ujung kabel yang telah terpasang konektor, sedangkan ujung yang satunya lagi jangan disolder permanen, gunanya untuk mempermudah pemotongan kabel).
Lakukan pengujian dengan cara sebagai berikut :
Hubungkan radio anda dengan SWR meter, kabel coaxial yang telah dipotong tersebut dan ujungnya pasang dummy load. Setelah semuanya terpasang hidupkan radio dan transmitkan (gunakan watt kecil), lihat jarum SWR menunjukkan pada angka berapa (terbaik adalah 1:1) dan perhatikan juga berapa power reflektor (semakin kecil semakin baik). Apabila jarum pada SWR menunjukkan angka lebih dari 1:1 lakukan pemotongan kabel sedikit demi sedikit (disarankan per 1 inchi), setelah dipotong lihat kembali SWR apakah angka SWR nya naik atau turun, kalau turun lakukan pemotongan lagi sampai jarum SWR menunjuk pada angka 1:1 atau lebih kecil. Jangan paksakan pemotongan sampai jarum menunjukkan angka 1:0 karena apabila anda kelebihan memotongnya melampaui titik matching maka SWR akan naik kembali dan anda harus mengulang proses pemotongan sampai ditemukan SWR terkecil tersebut. Apabila pada proses pemotongan pertama tadi , SWR nya naik maka anda harus memotong kabel tersebut sampai ketemu titik matchingnya. Kabel yang baik (belum kena sambaran petir misalnya) biasa dikelipatan sekian MHz akan ketemu titik matchingnya.
Setelah kabel anda matching pada frekwensi dimana anda bekerja baru lakukan penge-tune-an antenna.
Rumus Mas Eko (Eko Queen Eko) :
Dari hasil ngobrol dengan Mas Eko via telepon, beliau menggunakan rumus untuk mengukur panjang kabel yang dibutuhkan untuk suatu antenna adalah dengan mengetahui terlebih dahulu panjang gelombang antenna, panjang gelombang antenna tersebut yang menentukan panjang kabel, misalnya antenna 5/8 lambda maka kabel juga harus 5/8 lambda dengan panjang nantinya kelipatan dari 5/8 lambda. Tentukan terlebih dahulu :
- Berapa panjang gelpmbang antenna, misalnya 5/8 lambda.
- Jenis kabel coaxial yang digunakan, misalnya Belden RG-8 9913.
- Berapa Velocity Factor kabel, 84% untuk Belden RG-8 9913.
- Berapa frekwensi yang akan dipergunakan, misalnya 144.000 MHz.
Cara menghitungnya :
- 300 (1 lambda) x 5/8 lambda = 187,5
- 187,5 dibagi 144.000 (frekwensi yg dipakai) = 1,302
- 1,302 x 84% = 1,09375 meter
- Kalau anda memiliki kabel sepanjang 25 meter, berapa kali kelipatan 5/8 lambda yg dibutuhkan untuk mencapai panjang 25 meter, 25 meter dibagi 1,0975 = 22,78 dibulatkan 22 kali.
- 22 x 1,09375 = 24,0625 meter.
- Potong kabel yang 25 meter menjadi 24,0625 meter.
- Tune antenna anda untuk mendapatkan SWR terendah di frek. 144.000 MHz.
- Silahkan dicoba.
TABEL KARAKTERISTIK KABEL
Sumber ARRL Hand Book 2007 Edisi 21 |
Menghitung kerugian :
- Daya pancar 100 watt.
- Frekwensi 144 MHz
- Jenis kabel koaksial Belden RG-8 9913 panjang 24 m. (Matched loss 1,3 dB/100 ft pada 100 MHz)
- Antena diamond F23 (7,8 dB)
Hasil :
- Kerugian pada kabel ?
Datasheet kabel coaxial dapat diperoleh di 1. BELDEN http://www.belden.com/products/catalogs/mastercatalog/brilliance/upload/06Coaxial_Cables.pdf
2. ANDREW HELIAX http://photos.imageevent.com/qdf_files/technicalgoodies/satcomengineer/Heliax%20Coax%20Specifications%20440-635.pdf
2. ANDREW HELIAX http://photos.imageevent.com/qdf_files/technicalgoodies/satcomengineer/Heliax%20Coax%20Specifications%20440-635.pdf